Novel
Tempun Petak Nana Sare
Di ladang sungai Paroi saya menyaksikan benturan antara masyarakat dengan cara hidup hasil revolusi kebudayaan besar kedua sebagai masyarakat penghasil pangan dengan sistem perusahaan HPH yang dibangun dari hutang-hutang yang berasal dari modal negara maju. Di daerah ladang itu, dapatkah kita bertanya tentang kelanjutan sejara manusia?rnrnsetelah upaya mengatasi alam sejak zaman batu, manusia ternyata tak mampu mengendalikan sejarahnya sendiri yang berlari liar. kebingungan mengakibatkan sebagian manusia mencari jawaban dari utopia modernitas, sebagian mengais sampah arkaik. Barangkali saya menjadi kelompok kedua. berbekal pesta teori-teori kebudayaan, akhirnya saya menyadari bahwa romantisme naif tentang noble savage ternyata harus ambyar.
5.TPNS1 | My Library (Di Lemari KPI Part 3) | Tersedia | |
5.TPNS2 | My Library (Di Lemari KPI Part 3) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain