Text
Tantangan Pendidikan
Tujuan pendidikan adalah untuk mengabdi kepada tujan perjalanan bangsa. Tujuan perjalanan bangsa secara formal sudah eksplisit dinyatakan di dalam pembukaan UUD'45. Dewasa ini realisasi pendidikan nasional semakin sulit karena datangnya Neoliberalisme (Neolib) yang membonceng pada arus masuknya globalisasi. Neolib, penjajah baru, masuk ke seluruh penjuru dunia dalam bentuk yang lebih halus dan canggih dibandingkan dengan nenek moyangnya, imperialisme dan kapitalisme.rnPenjajahan model ini dikatakan lebih halus dan canggih karena ia dapat merayu bangsa-bangsa untuk menyetujui berbagai Perjanjian Internasional yang menguntungkan pasar bebas, berarti menguntungkan gerak dari Neoliberalisme yang semakin menggurita melilit bangsa-bangsa yang lemah (karakternya).rnNeolib muncul melalui beberapa pintu, mulai dari penyebaran budaya konsumerisme sampai ke pelaksanaan pendidikan nasional (misal, dengan disahkannya UU BHP). Untunglah kita masih punya Pancasila, dasar negara kita, yang tegas menolak kehadiran Neolib. Yang menjadi masalah adalah apakah kita waspada atau tidak terhadap penyusupan jurus-jurus Neolib yang meresapi susunan dan tata kelola hidup menegara. Di atas kertas kita boleh bangga bahwa Pancasila masih tegak berdiri sebagai dasar negara kita. Dalam praktik? Inilah yang menjadi keresahan para cendekiawan (nasionalis) kita menghadapi kenyataan lapangan yang berbeda dengan wacana yang sering kita gembar-gemborkan. Si sinilah panggilan kita untuk mengajarkan, mendiskusikan, dan mendialogkan Pancasila atau pendidikan Pancasila yang kontekstual. Lantas yang kontekstual itu yang bagaimana?
6.TP1 | My Library (Lemari C4 : kanan) | Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2026-02-25) | |
6.TP2 | My Library (Lemari C4 : Kanan) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain