Buku ini berisi mengenai penyakit seksualitas yang dapat dialami laki-laki dan perempuan mulai dari awal terjadinya, cara pencegahan dan pengobatan.
Buku ditulis oleh Dinas Kesehatan dan Kesejateraan Sosial DIY ditunjukkan kepada semua masyrakat Indoenesia mengenai bahaya dan resiko merokok.
Di seluruh dunia, jutaan perempuan berdiam di kota-kota dan desa-desa dimana tidak ada dokter atau dimana layanan kesehatan tak terjangkau. Banyak yang menderita bahkan sampai meninggal, lantaran tak tercapainya layanan perawatan dan pengobatan, juga karena tidak tersedia informasi yang berguna tentang seluk beluk kesehatan mereka.rnUntuk merekalah buku ini ditulis. Juga siapa saja yang bermina…
Indonesia dinyatakan sebagai negara tercepat dalam penularan HIV-Aids di Asia. Jumlah pengidap HIV-Aids hingga akhir September 2009 mencapai 18.442 orang di 32 propinsi dan 300 kabupaten/kota dengan rasio 3 banding 1 antara laki-laki dan perempuan.
Buku ini dibuat oleh Dirjen Bina Produksi Peternakan dikhususkan untuk masyrakat Indonesia menangani dan mencegah penyakit flu burung yang marak terjadi pada tahun 2003.
Belakangan ini, bicara soal Jogja tanpa gudheg, andong, atau becak. rnSetelah gempa bumi 27 Mei 2006, masyarakat Jogja mulai sadar bahwa mereka hidup di atas tanah yang mudah bergoyang, karena faktor geologi. Dumeh tanahnya mudah bergoyang, bukan berarti masyarakat Jogja gampang digoyang. rnBicara soal tanah bergoyang yang disebut lindhu, tidak menarik tanpa menyebut dampak sosialnya.rnNah, mum…
Buku ditulis Oleh KP Aids Indoenesia ini akan membahas mengenai Agenda Nasional yang akan dilakukan Tim KP Aids pada tahun 2010-2014
Penelitian karya ilmiah A Multi-Lingual Exchange Organized by IC Consult" ditulis oleh Ankie van den Broek dan Christina de Vries membahas mengenai cara melakukan maintain kepada penderita HIV/AIDS di NGO."
Buku berbahasa inggris ini merupakan buku membahas mengenai PHM dalam membangun kesehatan masyarakat.
Data kesehataan dari survei dengan fokus utama data morbiditas dan mortalitas sudah sejak lama dikumpulkan melalui survei nasional yang dikenal sebagai Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT). SKRT dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) dan SKRT telah dilaksanakan tujuh kali berturut-turut pada tahun 1972, 1980, 1985-86, 1992, 1995, 2001 dan 2004. Sejak tahun…